Wednesday, December 8, 2010

Caligula... Gula apa?

Aku selalu menerima banyak info di email melalui Yahoo Group SIM. Antaranya yang ini, agak menarik untuk dibaca.

Caligula adalah kaisar ketiga Roma, dia diangkat pada musim semi tahun 37. Selama tujuh bulan pertama pemerintahannya, Caligula merupakan teladan dari hidup sederhana. Ia meyakinkan Senat bahwa ia akan mendengarkan mereka – bahwa ia adalah hamba mereka. Ia mengadakan perjamuan-perjamuan besar bagi umum dan dia bersikap murah hati terhadap para penentangnya. Tetapi pada waktu akhir musim gugur ia menderita penyakit keras. setelah sembuh ia menjadi orang yang berbeda atau boleh kita katakan “gila”.

Berikut ini adalah sebahagian dari kegilaan Caligula:

I. Tidak lama kemudian ia jatuh hati pada Drusilla, saudara perempuannya sendiri. Karena Drusilla sudah menikah, Caligula memaksanya untuk meninggalkan suaminya. Ia lalu memberitahukan masyarakat Roma yang terkejut bahwa ini adalah sangat pantas dan tidak seorangpun perlu mengeluh. Ia memberi alasan bahwa Firaun-firaun telah melakukan hal seperti ini dan karena Roma memerintah Mesir, maka perbuatannya adalah sesuatu yang benar-benar sah bagi dia.

II. Kira-kira waktu itu Gemellus datang untuk makan malam. Mulutnya menyebarkan bau obat batuk. Dengan segera Caligula menuduh gemellus meminum obat penawar racun; dan karena hal itu jelas tercermin pada dirinya, maka Caligula memerintahkan Gemellus untuk segera bunuh diri. Pemuda yang berusia delapan belas tahun itu menurut dan menjatuhkan diri di atas pedangnya.
nb: Gemellus adalah saingan Caligula sebagai pewaris tahta Roma dari Tiberius, datuk mereka.

III. Memerintahkan orang untuk bunuh diri sekarang menjadi kegemaran Caligula. Bermacam-macam orang dari berbagai lapisan masyarakat telah diperintahkannya untuk mengakhiri hidup mereka sendiri. Dengan memerintahkan hal itu, rasa kedewaan Caligula semakin bertambah. Ketika suatu malam dia duduk dalam acara perjamuan bersama kawan-kawannya, ia sekonyong-konyong meledak tertawa. Lalu ia menjawab pertanyaan atas tingkahnya itu, ia berkata, “Aku sedang berpikir bahwa hanya dengan satu anggukan kepala, aku dapat menitahkan leher kalian digorok!” Pernyataan itu langsung menghilangkan suasana riang pesta.

IV. Penghinaan Caligula terhadap orang banyak meliputi segala hal. Untuk membesar-besarkannya ,ia secara resmi mengumumkan kuda kesayangannya , Incitatus, menjadi Konsul. Lalu ia menyediakan rumah yang mewah, lengkap dengan sejumlah pelayan, untuk mengurus kuda itu. Pesta-pesta besar diadakan ,dengan kuda itu sebagai tuan rumahnya. namun semua itu belum memuaskan rasa Humor Caligula yang sudah tidak beres; maka ia menunjuk Kuda itu sebagai Imam di sebuah Kuil.

V. Ketika ia menghadiri suatu pernikahan seorang kawan, ia memutuskan bahwa ia sendirilah yang harus menjadi suami dari wanita itu sedangkan pengantin lelakinya hanya duduk membisu keheranan. Ketika kemudian ia bosan dengan isterinya ini, ia menceraikannya.

VII. Caligula menyukai acara lelong sehingga dia seringkali naik ke atas meja dan memerankan tugas juru lelong. Ia suka menjual budak (hamba abdi) belian dan para Gladiator, dan terkadang ia memaksa orang-orang Kaya untuk datang ke pelelongannya. Pernah suatu peristiwa, seorang bangsawan tertentu yang telah dipaksa untuk hadir, mengangguk angguk sambil tertidur. Caligula mengartikannya sebagai tawaran. Ketika orang malang itu mulai terjaga, ia mendapati dirinya telah membeli 13 Gladiator dengan harga yang amat besar, yaitu 2.250.000 Dinar.

VIII. Caligula memutuskan bahawa air biasa tidak cukup baik untuk mandi, maka ia mandi dalam air parfum, untuk sekali perjamuan saja ia mengeluarkan 2.500.000 Dinar. Dalam waktu singkat pemborosan ini menguras kewangan negara yang ditinggalkan Tiberius dalam jumlah yang cukup besar. Agar dapat memperbesar pendapatan negara, Caligula menetapkan cukai atas hampir semua barang.

IX. Ketika terjadi kekurangan daging untuk makanan binatang zoo, Caligula menetapkan bahwa “semua tahanan yang kepalanya botak” dijadikan makanan bagi haiwan-haiwan itu. Ini adalah untuk memelihara agar haiwan-haiwan itu tetap sehat.

Ketika umur 29 tahun, Caligula sudah kelihatan seperti orang tua. Perbuatannya yang melampaui batas telah menghabiskan vitaliti hidupnya, dan ia dibenci hampir seluruh Kemaharajaan Romawi. Pada tanggal 24 Januari tahun 41 ia membuat kesalahan dengan menghina seorang perwira pengawal peribadinya secara melampaui batas. Perwira ini yaitu Cassius Chaerea, menghunus pedangnya dan menebas Kaisar pada bahunya. Tetapi sementara ia masih terbelalak, anggota-anggota lain dari barisan pengawal menyerbu Kaisar Gila itu, membunuhnya dengan pedang mereka.

Sumber: http://archive.kaskus.us/thread/3709899



5 comments:

  1. wah .. bagus sekali dijadikan pedoman cerita ini.

    pokoknya kepada siapakah ibu tujukan ceritera ini ?

    ReplyDelete
  2. Saya juga sangat tertarik untuk terus membaca ceritera ini... Terima kasih buk kernanya sudi membiar kami sama2 ikut membaca. :)

    ReplyDelete
  3. Moral of the story ... jangan suka buat sesuatu perkara itu ikut hawa nafsu sendiri tanpa memikirkan kesan pada orang lain. Kan dah buat ramai orang sakit hati. Bukan semua orang kat keliling kita suka dan hanya menurut perintah ... ramai sebenarnya yang memberontak dan tunggu masa meletup jer.... hehehe

    ReplyDelete
  4. salam azie..best juga baca cerita ni..sebab tu bkita kena bersederhana dalam segala hal barulah hidup disukai ramai..

    ReplyDelete
  5. Dah tonton videonya judul Caligula. Banyak adegan telanjang.

    ReplyDelete

Salam.
Terimakasih sudi mengomen...

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails