Saturday, April 16, 2011

Laskar Pelangi: Hasratku Tidak Kesampaian...

Salam
15-04-2011
Petang menjelang senja...


Beberapa lama dulu, pernah aku bersembang dengan rakan sekerja dan aku diberitahu tentang bestnya satu tajuk ini. Dari novel, kemudian diadaptasi ke filem.

Sangat berhasrat aku hendak menonton filem tersebut, yang memenangi banyak anugerah di Indonesia.

Malam ini di Astro Ceria filem ini bakal ditayang jam 9.30 malam, sungguh berhasrat aku. Tetapi kemudian teringat, aku harus menghadiri mesorat penting. Alahai...

Sedikit serba kisah Laskar Pelangi (rasanya dari KISAH BENAR ni) (Copy and Paste):

Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:

1. Ikal aka Andrea Hirata
2. Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
3. Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
4. Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
5. A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
6. Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
7. Kucai; Mukharam Kucai Khairani
8. Borek aka Samson
9. Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
10. Harun; Harun Ardhli Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan

Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.

Cerita terjadi di desa Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.

Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.

Mereka, Laskar Pelangi — nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi — pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.
[sunting]

Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Buku ini tercatat sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah.

Film-nya sendiri mendapat sambutan yang sangat luar biasa, terbukti pada awal tayang perdana di bioskop-bioskop Indonesia selalu saja penuh dalam antrian tiket dan terkadang harus menunggu seharian untuk mendapat giliran menonton.

***

“Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, [yang] dituturkan secara indah dan cerdas. Pada dasarnya kemiskinan tidak berkorelasi langsung dengan kebodohan atau kegeniusan. Sebagai penyakit sosial kemiskinan harus diperangi dengn metode pendidikan yang tepat guna. Dalam hubungan itu hendaknya semua pihak berpartisipasi aktif sehingga terbangun sebuah monumen kebajikan di tengah arogansi uang dan kekuasaan materi.” (Korrie Layun Rampan - Sastrawan dan Ketua Komisi I DPRD Kutai Barat)

Awards:
* Best Film, Bandung Film Festival, 2009
* Best Film, Indonesian Film Festival, 2009
* Nomination for Best Film and Best Editor, Asian Film Awards, 2009
* SIGNIS Award, Hong Kong International Film Festival 2009
* Golden Butterfly Award, 23rd International Children & Young Adults Film Festival, Iran, 2009
* 3rd Place Audience Award, 11th Udine Far East International Film Festival, Italy, 2009


Aku tahu ini tentang sebuah kisah perjuangan, semangat gigih di samping kejujuran menghadapi kehidupan perit demi mencari sebuah ilmu yang menjamin kehidupan lebih baik di hari muka.

Rugi juga rasanya andai tidak menonton filem sebaik ini, filem yang sungguh bermesej tinggi.



*Maaf, beberapa entri AA sebelum ini tidak upaya AA respons, tapi AA baca semua dan hargai. Thanks!



~...sepanjang pemergian HISYAM ke lembah bermusim buah yang lemak lagi enak, SERI BULAN tidak pernah terduga bakal dihadiahkan sebuah khabar indah yang membakar perasaan...~






14 comments:

  1. saya penah tgk tapi tak habis. cinematografi terbaik! bahasa, ala2 melayu baku. menarik. pelik tapi menarik.

    dan akhirnya terpaksa akur lagi sekali, filem indon yang itu mmg berkualiti.

    ReplyDelete
  2. Dah pernah tengok kak! Ceritanya memang sedih juga, tapi sempat juga saya tertidur. Haha. Kalau kita kat sini ada macam ala2 Gemilang Tv3 juga sikit2.. Tapi memang tersangat bagus untuk ditonton! Memang real n berkualiti sangat2! Tapi rasanya lagi serap yang buku:)Ngeh...

    Salam Kak Azie, lama tak mengomen, tapi still buka juga blog akak:) OK, harap ada masa untuk tonton:)

    ReplyDelete
  3. GADISBUNGA:
    Pada Kak Azie, bukan dari mana filem itu, tapi filem itu sendiri. Bahasa hanya perantara, asal kita boleh faham, kan
    Thanks, satu sokongan yang meyakinkan.



    WJK:
    Salam. Sila masuk, Terimakasih.
    Benar, kata kawan Kak Azie, novel itu lebih menarik, lebih ada “jiwa” dan lebih mudah kita rasa..
    Kebanyakan filem yang diadap dari novel, jarang yang boleh menandingi novel itu sendiri, kan?

    ReplyDelete
  4. salam kak...mmg best cite nh tapi mn blh mndngi yg asalkan...bla dh fst kuar dlm bntuk buku,mst lbh best dr yg cite...sma sebaliknya gak,bla cite yg kuar dlu dr buku,mst best tgk cite...

    p/s-ad trip tuk ke kelantan...kalu sya xexam time tu leh la excot kak azie n da geng...enjoy the trip ke kel nt...=D

    ReplyDelete
  5. Sejak berbloging dah lamo den tak baco novel ko komik koo ...

    Fakta Menarik Tahun 2011

    ReplyDelete
  6. Sallam AA,

    Melihat pada sipnosisnya memang bagus cerita ini, kalau ada kesempatan nak juga baca novelnya, dan tengok filemnya.

    ReplyDelete
  7. akak sama cam sy la...belum berkesempatan nk cekidaut lagi..wuwuwu~

    kene donlot la klu nak tgk..takpun beli bideo

    ReplyDelete
  8. Assalamualaikum..
    Hari tu cari buku yang ...firdaus tu kat popular tapi tak ada pun.

    ReplyDelete
  9. KAAKA:
    Salam. Sila masuk terimakasih.
    Nampaknya ramai setuju bahawa filem ini memang best, tapi tetap yang asal dari novel itu yang lebih menyentuh jiwa, kan?

    *Yup, trip Kelantan masih banyak kosong, kalu berminat rebut segera. Kak Azie tak pegi, sbb bertindih dgn majlis kahwin anak buah.

    ReplyDelete
  10. MIECYBER:
    Sama la kita, saya pun lama tak beli novel baru.


    LIPISLADY:
    Tadi ada tayangannya filemnya di Astro. Saya pun terlepas!

    ReplyDelete
  11. FATT:
    Yup, kalu dapat cari videonya, harus gak nak layannnn...!


    KAK SAM:
    Salam.
    Novel “Menggamit Syurga Firdaus” tu saya dapat semasa di Pesta Buku 2 tahun lalu. Saya tak pasti kedai mana lagi ada jual. (keluaran Utusan tu)

    ReplyDelete
  12. Assalamualaikum,
    Dah ada dalam bentuk video di pasaran. Kalau yang ori, bersekali dengan beberapa video pendek seperti di belakang tabir dan temuramah dengan pengarangnya.

    tak akan rugi untuk tengoknya. sinimatografinya sangat cantik...memang betul, ala2 drama Gemilang tu.

    Berdasarkan kisah benar penulisnya.

    ReplyDelete
  13. Salam ANYSS:
    Terimakasih info.
    Harus cari, dengan semangat gigih. Maklum MokYang ni bukan jenis yg merayau cari VCD. Itu biasanya kerja anak-anak.

    Biasanya kisah benar memang ada “jiwa”. Harus tonton nih.
    Kisah kemiskinan dan kegigihan sangat menginsafkan dan menyentuh perasaan.

    ReplyDelete
  14. akak nih blh geng dgn kakak sy la...penggemar novel tegar...hehhehee

    ReplyDelete

Salam.
Terimakasih sudi mengomen...

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails