Tempe: tak perlu jadi Jawa pun...

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Thalatha

03-12-2013

Seluruh rakyat dalam rumah saya makan tempe. Suka tempe. Terutama bila saya buat Tempe celup tepung, just goreng gitu-gitu (ada orang sebut 'goreng-bodo'). Ratah gitu saja.

Sekarang punya zaman, makanan tradisi sesuatu kumpulan bangsa sudah tidak lagi dimonopoli mereka saja, orang lain pun suka makan.

Tempe, tak perlu jadi Jawa untuk minat tempe. Macam saya yang suka budu, nasi kerabu, laksam, kuah pindang.... walaupun saya ni anak Banjar (yang langsung tak reti sepatah haram basurah Banjar!).

Makanan hari ini, walaupun dari mana asal sudah tidak mewakili bangsa seseorang yang makan itu lagi. Sebab sesapa pun dah pandai makan. Bagus la kan?

Selingan:
Ada ketika kita merasa sangat sedih. Ada waktunya kita merasa sangat kecewa dan hampa. Ada masanya kita merasa sangat down sehingga merasa diri tidak dihargai. Kesimpulan dari kesemua situasi itu, sebenarnya memerlukan kekuatan semangat dan jiwa yang kental. Walaupun saya sebenarnya tak ada kawan baik yang benar-benar rapat untuk memahami, tetapi saya rasa saya masih kuat...!

 ~...ketika SERI BULAN sudah pandai melagukan irama ‘Love is The Moment’ dan HISYAM juga sudah pandai menangkap rentak walau hanya sekadar ber-la-la-la dan ber-hmm-hmm, suasana petang itu mendorong mereka sama-sama merasa perasaan menjadi sejiwa hingga nyaris HISYAM hendak mendakap SERI BULAN bagi mendamaikan rasa di hati yang bergolak susah berhenti...~